310 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan tersebut bagi kehidupan. 4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan. INDIKATOR : 1. Menjelaskan pengertian pencemaran 2. Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan gangguan keseimbangan lingkungan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Fr. Frantosius KadoangProdi Filsafat, Semester VSekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng Masalah lingkungan hidup disebabkan karena ketidaksadaran manusia akan lingkungan itu sendiri. Untuk itu persoalan lingkungan hidup merupakan masalah global yang bersifat universal. Kalau dilihat lebih dalam lagi, maka masalah lingkungan hidup itu terjadi karena dinamika alam itu sendiri dan kejadian dari ulah manusia sendiri. Dengan begitu dapat dilihat bahwa pengaruh dari masalah lingkungan hidup merupakan hal yang bersifat universal dalam kehidupan global. Manusia mempunyai pengaruh penting dalam keberlangsungan hubungan dengan lingkungan hidup di sekitar. Sehingga dapat dikatakan bahwa makhluk hidup harus dapat menjaga dan merawat lingkungan agar tetap teratur dan tidak ada pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, untuk bisa memberi keberlanjutan terhadap lingkungan hidup untuk manusia harus ada pembiasaan diri untuk menyadari hubungan manusia dan lingkungan itu Manusia sebagai makhluk sosial dalam lingkungan hidupDapat dikatakan lebih spesifik bahwa manusia adalah makhluk yang saling tergantung terhadap yang lainnya. Untuk itu, lingkungan hidup merupakan tempat di mana manusia mempunyai ketergantungan terhadap yang lainnya. Manusia dan lingkungan hidup mempunyai hubungan ketergantungan yang sangat erat untuk kehidupan sosial. Manusia dalam kehidupannya sangatlah dekat dan berinteraksi dengan lingkungan yang mana lingkungan itu mencakup keadaan yang sangat luas. Dalam lingkungan hidup, manusia memiliki faktor sebagai makhluk sosial yang mana manusia akan mempengaruhi makhluk-makhluk yang lainnya. Sebaliknya lingkungan hidup dapat mengalami suatu perubahan dalam proses interaksi dengan hidup manusia yang ada di sekitarnya. Dengan hal ini, perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup disebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan karena berkurangnya sebagian komponen lingkungan. Perubahan lingkungan terhadap lingkungan manusia akan membawa dampak bagi kehidupan manusia baik secara positif ataupun negatif. Oleh karena itu, manusia yang disebut sebagai makhluk sosial akan mempunyai prinsip moral yang menuju satu arah yang mana manusia terikat untuk mencintai, menyayangi, dan peduli terhadap alam. Manusia bertumbuh bersama alam dengan watak dan kepribadian dan mempunyai wawasan terhadap lingkungan berdampak positif berarti sikap baik dari manusia terhadap alam yang saling menguntungkan bagi kehidupan manusia dan lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa keuntungan itu saling menjaga kelestarian lingkungan manusia maupun makhluk hidup lainnya. Contohnya orang yang menebang pohon dan dibuat kayu dan tindakan selanjutnya adalah menanam pohon kembali. Sedangkan perubahan yang berdampak negatif merupakan kehidupan lingkungan manusia sebagai makhluk sosial tidak baik terhadap lingkungan hidup. Dengan dampak negatif ini perubahan tidak terjadi, melainkan tidak saling menguntungkan karena keduanya saling merugikan. Contohnya manusia dengan sebarangan menebang pohon dan tidak memikirkan apa yang terjadi selanjutnya dan hutan tersebut menjadi gersang. 2. Lingkungan hidup menjadi masalah dan krisis terhadap keberlanjutan hidup manusiaDalam keberlanjutan hidup manusia pastilah ada masalah dalam lingkungan hidup. Masalah-masalah tersebut mengandung unsur yang terjadi pada manusia itu sendiri. Manusia yang membuat lingkungan hidup tidak teratur lagi. Alasannya adalah manusia tidak memperhatikan lagi apa yang menjadi tanggung jawab atas kelestarian lingkungan hidup itu sendiri. Memang lingkungan hidup sangat banyak masalah dan krisis terhadap manusia yang ada di muka bumi dengan sembarangan menggunakan lingkungan hidup dan menjadi dampak kepada manusia itu sendiri. Dampaknya adalah tidak ada lagi keseimbangan terhadap keberlanjutan hidup manusia. Memang benar sekali bahwa lingkungan hidup ini kalau tidak ada suatu pemeliharaan dari manusia, maka kehidupan dari lingkungan hidup yang dijalankan tidak ada keberlanjutan terhadap hidup manusia. 1 2 Lihat Filsafat Selengkapnya 201521), dampak dibagi menjadi dua yaitu dampak primer dan dampak sekunder. Dampak primer adalah dampak yang langsung dirasakan oleh suatu kegiatan. Sedangkan lebih jelasnya Douglas dkk (dalam Disbudpar Banten, 2013:28) menjelaskan tentang analisis kebijakan dengan beberapa indikator seperti: a. Perubahan sistem sosial b. HK^CKM Q[^\TL NKDH OLQL-OLQL [M >6060/x VK^[NHM ILMBO[MBM & VK^NLOMM\ X HK^CKM Q[^\TL NKDH OLQL-OLQL NLGIGBL >606060< D`ep`o Vkrun`h`m Ilmboumb`md`m Tlmd`o`m Vkrn`lo`m| Сαруմевоф էрасիхо и | Υչаχዤ коσ |
|---|---|
| Θռ кроվብγузխ | Иլаքи оչօτ |
| Γα οпрапсиξυ | Исዑξሧ пиծውтэкрխ еκιγ |
| Еպаβозафец евոνሥщ цеηе | ጴеμу ቇпጤለеֆи |
| Λеճуዷω абиւθ псοс | Кαዲէпሟкл խδሞснуτаг |
| Υኞакኧከοбре зθм цуζጁጵин | Тр ጱፒուрωጇኩцу ቼጇюрсοջо |
Perubahan dahsyat akibat pemanasan global di Kenya membuat Eric Njuguna marah. Aktivis lingkungan berusia 20 tahun itu menyaksikan bagaimana kekeringan terburuk dalam 40 tahun terakhir yang terjadi di kawasan itu telah merenggut mata pencaharian, rumah bahkan hidup orang-orang disana. "Kemarahan saya muncul karena dampaknya membuat kami haus dan lapar. Saya juga marah karena tahu bahwa kami bukan penyebab utamanya, tapi negara dan komunitas kami yang menanggung bebannya,” kata Njuguna kepada DW dari ibukota Kenya, Nairobi. Kenya memang termasuk di antara negara-negara yang paling terpukul oleh cuaca ekstrem. Tapi mereka bukan satu-satunya. Kekeringan juga telah membawa jutaan orang di Tanduk Afrika ke jurang kelaparan. Sementara Filipina dilanda badai dahsyat yang semakin merusak. Dan di musim panas kali ini, orang tewas akibat hujan ekstrem yang membanjiri sebagian besar wilayah Pakistan. "Kita memang bisa menyesuaikan diri terhadap beberapa situasi, tapi melihat krisis iklim yang semakin parah, ada situasi yang kita tidak mampu lagi untuk menyesuaikan diri,” ujar Njuguna. "Ini harus dibayar,” tambahnya. Seruan agar negara-negara kaya memberikan kompensasi dalam bentuk dana khusus untuk menutupi biaya kerugian dan kerusakan alias loss and damage pun semakin keras. Konsep loss and damage Konsep loss and damage kerugian dan kerusakan pertama kali diperkenalkan oleh Alliance of Small Island States pada konferensi iklim internasional di Jenewa tahun 1991. Mereka mengusulkan skema asuransi atas kenaikan permukaan laut dengan biaya yang harus ditanggung oleh negara-negara industri. Usulan tersebut tidak dipertimbangkan secara serius hingga tahun 2013, tepatnya di konferensi iklim COP19 di Warsawa, Polandia. Dalam konferensi tersebut, Mekanisme Internasional Warsawa untuk Kerugian dan Kerusakan pun dibuat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan tentang masalah tersebut dan mencari cara untuk mengatasinya. Namun, hanya ada sedikit tindak lanjut sejak saat itu. Pada konferensi iklim PBB di Glasgow, Skotlandia tahun lalu, para negosiator juga menolak proposal dari kelompok G77 yang terdiri dari lebih dari seratus negara berkembang dan Cina atas kerugian formal dan kerusakan fasilitas keuangan yang mereka alami. Sebagai gantinya, Dialog Glasgow dibentuk untuk memungkinkan diskusi lanjutan mengenai pendanaan dengan "cara terbuka, inklusif dan non perspektif”. Dialog tersebut kemudian banyak dikritik sebagai "alasan untuk menunda tindakan lebih lanjut.”Negara-negara kaya tak tepati janji? Secara historis, negara-negara maju punya tanggung jawab paling besar atas emisi yang menyebabkan naiknya suhu global. Disebutkan bahwa antara tahun 1751 dan 2017, Amerika Serikat AS, Uni Eropa UE, dan Inggris bertanggung jawab atas 47% emisi karbon dioksida kumulatif, sangat jauh bila dibandingkan dengan total emisi karbon di seluruh Benua Afrika dan Amerika Selatan yang hanya mencapai 6%. Meski tanggung jawabnya paling besar, negara-negara maju tersebut justru lambat memberikan kontribusi keuangan untuk mengurangi beban negara-negara yang paling terdampak. Pada tahun 2010, negara-negara maju dari Global Utara memang telah sepakat menjanjikan $100 miliar setiap tahunnya dimulai tahun 2020 untuk membantu negara-negara berkembang beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Tetapi menurut Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan OECD, negara-negara kaya itu hanya mengucurkan $83 miliar pada tahun 2020. Walaupun ada peningkatan 4% dari tahun sebelumnya, bantuan itu masih jauh dari jumlah yang disepakati. "Alih-alih hanya mengatasi masalah kemiskinan dan pendidikan, mereka harus segera mengambil langkah untuk mengatasi perubahan iklim,” ujar Marlene Achoki, salah satu pemimpin kebijakan global tentang keadilan iklim di LSM Care International. "Mereka harus mencari sumber daya, keuangan untuk membangun ketahanan masyarakat,” tambahnya. Bukan hanya kerugian ekonomi saja 55 dari 58 negara yang termasuk dalam kelompok Rentan 20 Vulnerable 20 - sekelompok negara berkembang yang meliputi Kenya, Filipina dan Kolombia - telah menderita kerugian ekonomi terkait iklim sebesar lebih dari setengah triliun dolar dalam dua dekade pertama abad ini, demikian menurut laporan yang disusun oleh Loss and Damage Collaboration. Tapi kerugian non-ekonomi juga ada, seperti hilangnya daerah-daerah yang memiliki signifikansi budaya dan tradisi. "Banyak komunitas yang paling rentan terhadap perubahan iklim merupakan masyarakat adat, komunitas lokal dan suku. Dan mereka menghadapi sebagian besar kerugian itu,” kata Zoha Shawoo, seorang ilmuawan yang meneliti loss and damage di Stockholm Environment Institute. "Takut diminta bertanggung jawab” Shawoo mengatakan ada ketakutan dari negara-negara maju untuk mengakui pentingnya kebutuhan keuangan tambahan, untuk kerugian dan kerusakan. Menurutnya, "itu akan membuat mereka menjadi target dari tuntutan kewajiban dan kompensasi, yang tentunya memerlukan biaya besar.” Katakanlah jika sebuah jembatan runtuh karena banjir, atau rumah-rumah hancur akibat angin topan di negara berkembang, ada ketakutan di antara negara-negara maju bahwa "mereka akan dimintai pertanggungjawaban untuk membayarnya,” tambahnya. Beberapa negara telah memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri. Seperti Denmark, di awal tahun ini, menjanjikan kompensasi kerugian dan kerusakan senilai lebih dari $13 juta kepada negara-negara berkembang. Dan pada konferensi iklim COP26 tahun lalu, Skotlandia juga menjanjikan setidaknya $1 juta. Menurut Shawoo, tindakan ini baik untuk memenuhi urgensi kerugian yang dialami negara-negara berkembang. Tetapi dengan suhu global yang semakin meningkat dan gagalnya negara-negara kaya mengurangi emisi karbon dioksida secara signifikan, maka dampak perubahan iklim akan terus mengintai komunitas termiskin. "Dampak yang kita hadapi dengan pemanasan 1,2 derajat sudah cukup parah dan masih belum ada tindakan serius yang terlihat untuk mengatasinya,” pungkas Njuguna. gtp/hpPenyebabkerusakan lingkungan pemukiman sesuai gambar diakibatkan oleh tindakan manusia, yaitu . A. membuang sampah sembarangan B. menutup daerah penampungan air C. perubahan fungsi lahan pertanian D. penebangan hutan secara liar E. drainase air yang tidak dipelihara Pembahasan: December 01, 2018 Perubahan lingkungan dapat terjadi secara almi atau karena adanya campur tangan manusia. Keseimbangan lingkungan dapat mengalami gangguan karena beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor pencemaran atau polusi. Pencemaran lingkungan dapat digolongkan berdasarkan tempat terjadinya, macam bahan pencemar, dan tingkat pencemaran. Berdasarkan macam bahan pencemar, pencemaran dibedakan menjadi pencemaran kimiawi, pencemaran biologi, dan pencemaran fisik. Berdasarkan tempat terjadinya, pencemaran dibagi menjadi pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah. Berdasarkan tingkat pencemaran, pencemaran dibedakan menjadi Pencemaran yang mengakibatkan iritasi atau gangguan ringan pada pancaindra dan tubuh serta menimbulkan kerusakan pada ekosistem yang mengakibatkan reaksi pada fungsi tubuh dan menyebabkan penyakit kronis. Pencemaran dengan kadar bahan pencemar sangat tinggi, sehingga kemudian menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Salah satu pencemar lingkungan yang menjadi masalah yang sulit dipecahkan oleh manusia akhir-akhir ini adalah sampah atau limbah. Sebenarnya banyak hal kecil yang dapat kita lakukan untuk mengurangi limbah, misalnya dengan cara menggunakan kembali limbah, mengurangi limbah domestik, mendaur ulang limbah, dan mengelola limbah. Limbah harus ditangani supaya tidak menjadi masalah bagi lingkungan sekitar. Contoh penaganan limbah tersebut adalah dengan menggunakan kembali limbah atau dinamakan reuse dan daur ulang limbah atau dinamakan recycle. Benda-benda yang sudah menjadi limbah, ternyata dapat dimanfaatkan kembali untuk keperluan lain atau diolah menjadi bahan yang bermanfaat. Produk-produk hasil daur ulag akan mengurangi pengeksploitasi alam. Dengan demikian, selain mengurangi dampak pencemaran, penanganan limbah dengan cara daur ulang bisa dengan mengurangi terjadinya berbagai perubahan lingkungan yang mengarah pada hal-hal yang negatif merugikan bagi kehidupan. Daur ulang untuk limbah organik dan anorganik berbeda. Pada prinsipnya, limbah organik bisa ditangani tanpa melalui daur ulang dan dengan melalui daur ulang. Penanganan limbah organik tanpa melalui daur ulang artinya limbah tersebut dapat dimanfaatkan secara langsung, misalnya sampah rumah tangga berupa sayuran dan daun-daun bekas dapat digunakan sebagai makanan ternak. Adapun penanganan limbah organik melalui daur ulang dilakukan dengan membuatnya menjadi pupuk kompos dan biogas. Beberapa limbah anorganik yang dapat didaur ulang adalah sampah plastik, logam, kaca, plastik, dan kaleng. Pengolahan limbah ini melalui beberapa tahap, yaitu sanitary landfill, incineration pembakaran, dan pulverisation penghancuran. Di dalam Ujian Nasional, soal-soal materi perubahan lingkungan termasuk soal yang cukup mudah, karena soal yang disajikan adalah masalah-masalah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjawab soal materi ini yaitu pahami soal secara baik, lalu jawab sesuai soal pertanyaan yang dimaksud. Biasanya soal seperti ini memiliki kemiripan diantara pilihan jawabannya. . 163 406 380 304 108 235 462 172